Tepat pada tanggal 12 Juni 2010 adalah waktu sejak
saya menginjakkan Kaki di Kota Makassar, sebuah perjalanan dari Kampung
Halaman hingga tiba di Kota Daeng dengan tujuan tidak lain dan bukan lain
adalah menimbah Ilmu, sama dengan semua Kakak/Senior dan Adik-adik perempuan
lainnya, saat itu sebagian besar yang memberikan saya pencerahan tentang Dunia
Organisasi adalah sebagaian besar adalah Senior-senior Perempuan. Banyak yang
bertanya sama saya Dek mau kuliah dimana dan mau ambil Jurusan apa.? Saya juga
balik dan bertanya kalau menurut Kakak yang baiknya saya pilih jurusan apa.?.
Hampir waktu itu saya kebablasan karena dengan berbagai Dokrin disiplin Ilmu,
saya di ajak untuk memilih satu diantaranya saya hanya berprinsip seperti Kata
Pepata Bahasa Inggris bahwa Your Live is Chouse atau Hidup itu adalah pilihan
sederhananya seperti itu, bahwa segala bentuk pilihan saya nanti akan menjadi
tanggung jawab saya disuatu kelak tanpa harus ada rasa sesal dikemudian hari.
Sebuah tradisi di Ipma-Halteng Makassar yang saat
ini telah menjadi Agenda Tahunan Ipma-Halteng Makassar saat ini adalah Latihan
Dasar Kepemimpinan atau biasa disingkat LDK. Hanya Tiga kata yang disingkat
ini kini menjadi sebuah Agenda penting bagi setiap Kepengurusan di Lembaga ini
untuk mencetak Generasi yang harapkan nanti akan memiliki Loyalitas terhadap
Organisasi. Anehnya waktu itu sebelum saya mengenal nama Ipma-Halteng Makassar saya
sudah terlebih dahulu mengetahui Kata LDK bahkan sekalian saya hafal bahwa LDK
itu Latihan Dasar Kepemimpinan. Informasi itu saya cafer dari Senior-senior
Perempuan, kalau boleh mengisinkan saya sedikit menyebutkan satu per satu yaitu
Ayunda Aswia, Ayunda Ifadalna, Ayunda Cia dan Ayunda Fitria yang masih
sama-sama di Kota Makassar saat ini maksud Ka Fit Dokter serta Ayunda-ayunda
lain hampir sebagian besar sudah menyelesaikan Studynya dan sudah pulang di
Kampung Halaman.
Berjalannya waktu tiba-tiba saya diberi tugas sama
Ka Ifadalna yang biasa di sapa dengan Ka
Ana untuk mencatat teman-teman saya dari Banemo, saya pun senang sambil
menerima selembar kertas dan Penah untuk mendata semua teman-teman angkatan
saya waktu itu, setelah penyerahan selembar kertas dan penah itu saya pun
makin penasaran sebenarnya apa sih LDK ini sampai mereka relah meluangkan waktu
mereka diselah kesibukan yang begitu padat. makin penasaran saya saat itu, bahkan
saya pun punya penilaian lain terhadap LDK bahwa mungkin sebuah Jurusan/mata
Kulia atau apalah menurut saya segala hal yang terlintas dipikiran saya saat
itu tentang kuliah saya langsung menjastis bahwa ini mungkin LDK. Terlalu
penasaran saya pun dengan lantang bertanya dengan bahasa sederhana sebenarnya
LDK ini siapa yang bikin dan untuk siapa.?
saya juga tidak lagi kontrol dan hampir rasa takut pada senior pun Hilang saat itu, padahal saat itu saya selalu penurut dan mengikuti apa yang Senior-senior sampaikan sama saya, maklum karena masi adik-adik. Kalau tidak salah waktu itu Ketua Panitia Ka Ifadalna dan Sekertaris Panitia Ka Fitria Dokter, di antara Mereka berdua satu persatu mulai menjelaskan tentang kegiatan LDK dan Organisasi Ipma-Halteng Makassar tadi yang sempat membingungkan saya, hampir sekitar 5 SKS mereka menjelaskan pada saya istilahnya seperti itu. Nah disaat itu baru mulai pikiranku terbuka dan terlintas dibenak saya tentang hal ihwal Ipma-Halteng Makassar. Bahwa LDK adalah salah satu kegiatan rutinitas di Ipma-Halteng Makassar untuk bergabung dengan Kakak-kakak yang sudah ada di Makassar saat itu, seperti pemahaman saya waktu.
Realitas dan Kondisi Kekinian Sebuah Masalah yang
saat ini menimpah Organisasi tercinta ini adalah Degradasi peran Adik-Adik Ku Perempuan-perempuan
di Ipma-Halteng untuk ikut bergabung dalam meneruskan eksistensi dan
keberlangsungan Lembaga di masa kini dan masa akan datang, mereka seakan hanya duduk,
diam dan Dengar. Sekalipun ada beberapa orang diantara mereka yang bisa namun
tidak seberapa dari jumlah Perempuan di Ipma-Halteng Makassar yang hampir 200
lebih mendominasi jumlah Laki-laki dari total keseluruhan 380 Mahasiswa saat
ini, sumber database Ipma-Halteng 2014.
bukan berarti saya meremehkan Semua Adik-adik ku tercinta sekalian Anggota Ku Perempuan dalam kacamata saya, namun kondisi dan Realitas telah berbicara demikian, saya pernah mengalami sendiri Ada seorang Adik Perempuan tanpa harus saya sebutkan nama dan asalnya dari mana yang pastinya Dia adalah Keluarga Ipma-Halteng Makassar atau Anggota Ku ketika dia juga mengetahui dan mengakui bahwa saya adalah Ketua umumnya. Awalnya saya mendengar dari bahasanya saat itu, karena lagi jokka-jokka di Pantai Losari atau Jalan-jalan bahasa makassar lantas saya juga berpikir pasti orang sana....!! saya juga mulai mendekat dan menghampirinya dari bagian Kanan langsung bertanya:
Saya : Dik, Orang Mana.?
Dik : kita orang Tarnate Akak.! +X kon Akak sendiri
orang mana.?
Saya : Kita juga Tarnate Adhe.!
Dik : Akak Kuliah yach.!?
Saya : iyooo Kuliah di UVRI.! +Q kon Dik sendiri
Kuliah dimana.?
Dik : Kita tra Kuliah kon cuman Bakulia kasana
kasana kamari.! Sambil ketawa.
Saya : yang serius kkk. Akak serius inii.!
Dik : Kita Kuliah Kesehatan Jurusan Keperawatan,
Akak.! +X Akak sendiri.!
Saya : di Teknik Pertambangan.
Dik : Akak, so Semester berapa.?
Saya : Kita so semester 9 Adhe.!
Dik : ada semester sampai 9 kkk.! +X me Ada urus apa
kon lama bagitu.? +X lagi, Akak ada Kita pe tamank ini Kanal pa Akak dia orang
Tarnate Kota.?
T’manX :
Astaga me itu ngoni Pe Ketua Umum Ipma-Halteng itu, ngana tra kanal pa dia
kkk.!
Adik :
me di Makassar sini ada Organisasi Ipma-Halteng Makassar kkk.!
Saya : Adik tinggal dimana.?, Kuliah di Mana.?,
Halteng Mana.?..##
Kesimpulan dari Dialog singkat ini, saya tak menuntut dia harus menghargai saya sebagai Ketua Umum tapi dihati Kecil saya menangis, dilemah dengan situasi dan kondisi saat Ia mengatakan “me di Makassar sini ada Organisasi Ipma-Halteng Makassar kkk.!” Saya seakan gugup dengan keadaan untuk merespon pertanyaan. Saya merasa lalai selama ini dari awal hingga tinggal menghitung jari dalam beberapa Bulan lagi untuk mengganti Nahkota lain. Namun saya mengakui itu bahwa tak harus ada rasa heran mungkin saja dia baru mendengar atau mungkin saja dia sengaja namun kecurugaan ku tidak, karena penilaian Ku orang seperti dia tak mungkin mengatakan demikian.
Disisi lain saya juga mengakui bahwa masih sedikit
sekali sosialisasi Lembaga ini di kalangan Mahasiswa asal Halmahera Tengah yang
melanjutkan study di Kota Makassar saat ini, hal ini juga sebagai sebuah PR
buat Kami selaku Badan Pengurus Lembaga dan Anggota untuk terus mengontrol
Keberadaan Kita semua di Kota Makassar ini juga sebagai sebuah refleksi untuk
bagaimana membenahi internal sekaligus melakukan total review untuk lebih
Dewasa lagi dalam Berorganisasi.
Padahal Ketika Kita betul-betul ikut bergabung dan berpartisipasi aktif di Lembaga ini maka tidak lagi asing diantara sesama dan mudah saling menyapa antara satu dengan yang lain, sekalipun tak sebesar apa Ipma-Halteng membantu anda, dan mungkin tidak bergabung di Ipma-Halteng Makassar juga anda bisa mengenal yang lain namun Hasrat, Kedekatan dan Komitmen tak sebesar Orang yang sering meluangkan Waktunya Hidup bersama di Ipma-Halteng Makassar, karena Kebahagian Hidup sejatinya bukan hanya berasal dari sebuah Rahim Ibu yang sama, melainkan dengan Kebersamaan yang dipupuk dengan Kasisayang dan Rasa Cinta diantara sesama, Hal ini ibarat Tali yang akan saling mengutkan antar satu dengan yang lain. Jika Eksistensi dan Keberlangsungan lembaga serta keutuhan Asrama tetap Kita rawat dan Lestarikan setiap waktu luang Kita.
Namun sebaliknya yang ada di Lembaga ini Kebersamaan
tak lagi menjadi Kebutuhan Kita atau ada sebuah Sistem yang mempengaruhi Kita
untuk saling melepaskan atau yang ada hanya saling menghujat dan menyalahkan
antara satu dengan lain, Kepedulian antara satu dengan yang lain tak ada lagi
dalam Internal ini, kita seakan cuek dan hanya duduk dan diam dalam keadaan
sebenarnya tanpa harus bangkin dan memikirkan jalannya lembaga ini ke depan maka
besar kemungkinan potensi Desintegrasi juga akan hanya menunggu waktu yanga akan
menjawab, Ibarat sebuah Bom Waktu yang akan Meledak jika telah habis time
limitnya dan tibah waktu. Semoga semua Kemungkinan-kemungkinan ini tak terjadi
dalam Organisasi Tercinta ini.