o Mineral
itu sifatnya pakai habis, sekali mineral itu tidak membawa manfaat bagi
masyarakat, maka kesempatan itu hilang untuk selama-lamanya.
o
Kesalahan
mengelola sumberdaya mineral bisa berakibat fatal. Setelah habis, mineral tidak
mungkin tumbuh lagi, dan tinggallah nanti penduduknya yang merana. Karena itu
peranan manajer yang memahami benar masalah mineral dan berhati bersih, serta teruji keberpihakannya kepada rakyat,
mutlak diperlukan. Taruhannya adalah masa depan rakyat.
o Dunia
industri mineral selalu berkaitan dengan pengetahuan khusus yang padat
teknologi. Jadi manajer industri mineral harus memiliki kemampuan khusus, bila
mungkin memahami masalah mineral itu sendiri.
o
Penguasaan
pengetahuan untuk menangani pengelolaan sumberdaya mineral.
o Masalah
lingkungan dan hak-hak penduduk sekitar serta peranan pertambangan dalam
pembangunan daerah.
o
Mahasiswa
adalah calon Manajer di masa depan (Insya Allah). Oleh karena itu perlu
landasan yang kuat untuk menjadi seorang Manajer.
o Kemajuan
teknologi dan pemahaman yang lebih baik mengenai bumi ini, dilain pihak,
peningkatan intensitas pengerukan kekayaan bumi. Bilamana pemanfaatan
sumberdaya ala mini tidak disertai dengan investasi untuk mencari kembali
(eksplorasi), atau memperbarui sumberdaya alam yang terbarukan, sudah dapat
dipastikan bahwa neraca sumberdaya alam dari tahun ke tahun akan menyusut.
o
Kita
seolah-olah tidak berdaya dan terpaksa harus menjalani globalisasi seperti
telah diramalkan oleh para futurologist, antara lain John Naisbitt dan Patricia
Aburdene (1990), kita harus bersaing keras dengan pihak luar tanpa adanya
perlindungan sedikitpun. Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, sudah ada
jawabannya. Tanpa ikut globalisasi, kita mengisolasikan diri atau diisolasi.
o
Isu-isu
masa depan ; Lingkunga & Hak Asasi Manusia (Tuntutan Masyarakat). Dunia
pertambangan harus mewaspadai hal ini, karena dapat menjadi penghalang bahkan
penghancur dunia pertambangan.
o
Industri
mineral tidak hanya terbatas pada pengembangan sumberdaya mineral, tetapi juga
menyangkut masalah peningkatan kualitas hidup.
o
Dengan
adanya persaingan yang lebih ketat akibat globalisasi, diperlukan strategi
dalam pengembangan mineral yang padat teknologi dan modal. Masalah hokum, dana,
manusia, dll, merupakan hal penting untuk dikuasai. Singkatnya; diperlukan
manajer-manajer dalam bidang mineral. Mahasiswa dituntut untuk menguasai hal
ini, agar mampu menyusun strategi (tanpa strategi persaingan globalisasi akan
sulit dimenangkan), mengambil keputusan dengan tepat, dan memecahkan segala
masalah dengan baik dan bijaksana, dengan hati bersih.
o
Di
dalam negeri, kecendrungan dekonsentrasi, tampaknya akan semakin meningkat.
Artinya, pengelolaan sumberdaya mineral akan dilakukan oleh daerah (Daerah
tingkat I dan daerah Tingkat II). Disini kembali diperlukan banyak sekali
manajer industri mineral.
o
Terakhir,
para manajer yang piawai diperlukan untuk dengan hati yang bersih menerjemahkan
dan melaksanakan tugas tersebut dilapangan. Globalisasi yang menuntut berbagai
dimensi baru hanya dapat dijawab dengan meningkatkan kualitas, sedangkan
persaingan hanya akan dapat dimenangkan dengan strategi.