left 2014-08-03 UMAR SALEH .

widgeo.net

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 04 Agustus 2014

KESALAHAN BERPIKIR ALA KANG JALAL Oleh : Umar Saleh.


Dalam setiap transformasi social yang terjadi dimasyarakat dibutuhkan seorang pemikir yang dapat menggerakkannya. Para pemikir yang mempunyai idea masing-masing tidak hanya mampu melontarkan ide-ide bagi transformasi juga mampu mensosialisasikan buah pikirannya tersebut kepada masyarakat. Kita sebagai mahasiswa yang mengklaim diri sebagai kaum intetelektual sepantasnya untuk berfikir bagaimana melakukan transformasi diri serta transformasi social menuju kearah yang jauh lebih baik. Untuk mencapai hal tersebut kita harus menghindari berbagai kesalahan berfikir yang mengakibatkan gagalnya kita dalam berfikir. Berikut kesalahan berfikir tersebut.

Kesalahan-Kesalahan Berpikir.

1. Fallacy of Dramatic Instance
 berawal dari kecenderungan orang untuk melakukan apa yang dikenal dengan over-generalisatuon. Yaitu, penggunaan satu-dua kasus untuk mendukung argumen yang bersifat general atau umum. Seringkali kesimpulan itu merujuk pada pengalaman pribadi seseorang.
Contoh dari kesalahan berpikir ini adalah sekarang banyak orang miskin di Indonesia. Berdasarkan kenyataan ini, muncul teori bahwa kemiskinan disebabkan oleh struktur ekonomi yang timpang. Lalu ketimpangan ini lantas disebut sebagai teori ‘kemiskinan struktural’.
Namun teori ini dibantah oleh contoh lain. Seorang buruh dengan penghasilan kecil namun punya semangat kewirausahaan tinggi, tekun, dan tabah, akhirnya menjadi pengusaha rokok yang besar. Artinya, setiap orang yang mau tekun bekerja keras seperti pengusaha rokok itu, pasti akan menjadi pengusaha besar atau konglomerat.
Itulah akibat dari over-generalisatuon dari sebuah pengalaman pribadi terhadap kasus-kasus yang lebih luas cakupannya.

2. Fallacy of Retrospective Determinism.
atau dapat dijelaskan sebagai kebiasaan masyarakat yang menganggap masalah sosial yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang secara historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat dari sejarah yang cukup panjang. Cara berpikir nin selalu mengacu pada “kembali ke belakang” atau “historis”. Atau secara jelasnya disebutkan sebagai upaya kembali pada sesuatu yang seakan-akan sudah ditentukan dalam sejarah masa lalu.
Contohnya adalah kemiskinan. Orang menganggap bahwa kemiskinan adalah bagian dari isi sejarah. Dari dulu ada orang kaya dan miskin. Mengapa orang sekarang harus meributkan pemberantassan kemiskinan. Padahal kemiskinan tidak bisa diberantas, karena sudah ada sejak dulu.

3. Post Hoc Ergo Propter Hoc
atau sesudah itu- karena itu- oleh sebab itu. Bila ada peristiwa yang terjadi dalam urutan temporal, maka dapat dinyatakan bahwa yang pertama adalah sebab dari yang kedua.
Sebagai contoh, ada orang tua yang lebih cinta pada seorang anaknya dibanding anaknya yang lain hanya karena ia kebetulan naik pangkat atau ekonominya menjadi stabil setelah mendapat anak kesayangannya itu.

4. Fallacy of Misplaced Concretness 
adalah kesalahan berpikir yang muncul karena kita mengkonkretkan sesuatu yang sebenarnya adalah abstrak. Atau dapat dikatakan sebagai menganggap real seuatu yang sebetulnya hanya ada dalam pikiran kita.

5. Argumentum ad Verecundiam
 ialah berargumen dengan menggunakan otoritas, walaupun otoritas itu tidak relevan atau ambigu.
Ada beberapa orang yang menggunakan otoritas untuk membela paham dan kepentingannya sendiri. Misalnya dari suatu peristiwa dalam perjalanan Nabi, ia bermaksud membenarkan paham dan kepentingannya sendiri. Padahal peristiwa tersebut belum tentu relevan dengan masalah atau tema yang sedang diperbincangkan.

6. Fallacy of Composition
 adalah dugaan bahwa terapi yang berhasil untuk satu orang pasti juga berhasil untuk semua orang.
Sebagai contoh, di suatu kampung ada yang memelihara ayam. Ayam petelur negeri itu berhasil mendatangkan uang banyak bagi pemiliknya. Melihat itu, dengan serta-merta penduduk kampung menjual sawahnya untuk dijadikan modal bisnis ayam petelur. Akibatnya, semua penduduk kampung itu bangkrut lantaran merosotnya permintaan dan membanjirnya pasokan barang.


7. Circular Reasoning
 artinya pemikiran yang berputar-putar, menggunakan kesimpulan untuk mendukung asumsi yang digunakan lagi untuk menuju kesimpulan semula.

Minggu, 03 Agustus 2014

Carita: NOK A IRE IT A

(NOOOO..... TEDEE.....) No wyol piso a no gete a npiri i…. Mbe Nok a ntolon na wot paga li a se no moro a na nufi se bese ti bo nimtol le. Nok ja no ntolon fare no na nikleley nya ta. "E... fate moro wyo ja bo tpake it calna karung re kameja karung bo tigo na Surabaya a la mpiniwyo si a rikewleit e." Mbe It a nlongo mbe fare no ncegat Nok a nya. "Yekke... macang fate Nok ti au ta ge mpiniwyo si a bo rikewle au a". Nok ja no npey fate no nlongo pa, mbe nniyo nconglo nya, "E... fate moro wyo ja bo tpake it calna karung re kameja karung bo tigo na Surabaya a la mpiniwyo si a rikewleit e." It a e ma nte su pa, i e ma te nniyo nconglo nya ta "Yekke... macang fate Nok ti au ta ge mpiniwyo si a bo rikewle au a". Nok a no ncawang mbe fare nyele It a mpop be nispakali mbe nafat to pae. Mbe Nok a nui, "Mcopo, mcopo la fare balat ja nniy fare mimyat se." It a nconglo i, "Coba lama bo tem?" Mbe Nok a nispakal mbe nafata noto. Nok a komo metlu a nafata ndimi to mbe nu It a, "Mcopo to e la agyeg balat ja nniy fare mimyat se". It a e ma nte su pa, "Coba lama bo tem?" Mbe no Nok a igye re komo a nafata ndimi to fare mbe npe nfene ponco meco pinem to, mbe It a npeyi to pa e, nakabata to "Miw lama", nniyo Nok a nconglo, "Gete nnaw". It a ntahani se rombe miw a nyol si fare Nok a npe nfene ponco meco pinem to se, mbe fare nimbos se nmoti nonco ntingil.