left 2015-02-01 UMAR SALEH .

widgeo.net

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 07 Februari 2015

"MAHASISWA RANTAU DI NEGERI ORANG"

Dokumentasi "Rapat Pleno" IPMA-HALTENG Makassar 2014
Memori di Kampung halaman memberikan salah  satu nuansa terindah dalam Hidup ini yang berawal dari keinginan setiap anak untuk melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi. Keinginan dan cita-cita tersebut pun didukung oleh impian dan harapan OrangTua dalam menyekolahkan anaknya demi menggapai masa depan yang lebih baik. Sebagian besar OrangTua yang memiliki keinganan besar untuk menyekolahkan anaknya jauh sebelum tibah waktunya. Mereka telah mempersiapkan segala hal yang menyangkut dengan keberangkatan anaknya nanti. Hal yang serupa didorong oleh semangat dan rasa malu atau gengsi terhadap orang lain yang sudah melanjutkan anaknya untuk melanjutkan Pendidikan diluar Kampung Halamannya.

Belajar dari pengalaman kita sebagai Mahasiswa, Impian dan cita antara Kita sebagai anak dan orangTua tak jauh berbeda. Sebagaian besar hal ini berpotensi bisa jadi dan sukses dengan baik hingga balik ke kampung halaman, Namun kondisi yang demikian juga tak semudah membalikkan telapak tangan, berat rasanya untuk diucapkan namun demi masa depan anaknya seakan Kedua orangTua tak memikirkan tantangan dan rintangan yang akan dihadapi nantinya, hingga saat dan momen itu tiba yang mengharuskan anak dan orangTua harus berpisah sejenak  dan meninggalkan Kedua OrangTua, Keluarga, Teman terbaiknya. walau rasa Cinta, Kangen dan Rindu bagaikan Anak Ayam dilepas Induknya. Dari semua itu dilakukan tidak lain dan bukan lain hanya untuk anaknya. 

Bagi para mahasiswa atau pelajar yang baru saja merantau, pasti pernah mengalami kesulitan beradaptasi. Tapi segala kesulitan itu seakan tidak pernah terjadi karena terobati oleh mahasiswa yang sudah lebih dulu tiba. Semua cerita pengalaman senang, sedih, lucu, mengharukan, menginspirasi, dan lain sebagainya membawa harapan dan semangat bagi sesama perantau dalam melewati hari-hari menggapai cita dan mimpinya.
Kata Merantau tidak asing di telinga kita, dalam kamus bahasa indonesia yang berarti "pergi ke negeri lain". Pergi disini berarti mencari ilmu, kerja, mencari penghidupan, dan sebagainya. Bagi mahasiswa seperti kita kata "rantau" adalah hal yang wajib, karena ada pepatah yang biasa kita dengar "Carilah ilmu sampai ke negeri Cina" walaupun jauh tapi tujuan kita harus diluruskan yaitu mencari ilmu dan pengalaman, baik ilmu dunia, dan akhirat. "jika Kita kuliah/sekolah dengan tujuan mencari kerja lalu Kita tidak mendapatkan kerja maka Kita akan menyesal tetapi kalau niat Kita mencari ilmu Insya Allah kerja yang mencari kita".
Dari berbagai Daerah di seluruh Indonesia mulai dari Timur ke Barat – Utara ke Selatan, Para anak rantau tiap tahun tidak pernah menurun. tetapi selalu bertambah, hal ini wajar dikarenakan keinginan setiap anak dan cita-cita orangtua juga sebagai persaingan pendidikan dan wawasan disetiap daerah dikarenakan merupakan ujung tombak bagi kelangsungan hidup.
Banyaknya kendala atau problematika anak rantauan menjadi hal yang lumrah untuk didengar. Sebut saja  ongkos terbatas, banyak tugas, kelaparan hal yang demikian  dan masih banyak yang lain, itu yang menjadi tantangan tersendiri bagi kita (Anak rantau,). Tinggal bagaimana kita memanfaatkan situasi dan kondisi. Berbicara mengenai ilmu kata yang ada dipikiran adalah buku tetapi sebagai solusi lain keringnya ilmu ditawarkan namanya organisasi.
Organisasi adalah wadah yang harus dimasuki agar ilmu tersebut bisa bermanfaat dengan baik,  pengalaman bertambah dan nilai-nilai kebersamaan dimiliki setiap individu. Sebagai anak yang tinggal bukan didaerahnya wajib memasuki organisasi, denganya kita menjadi tahu arah geraknya, pengelolaannya, visi misi serta Informasi dan perkembangan daerah kita saat ini.

Wajib untuk berkumpul bersama, bercerita, Diskusi, bercanda adalah bagian dari silaturahmi, hal yang demikian juga ada dalam Al Quran pun mengaturnya
Dalam surat As Shof ayat 4. “Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash Shof : 4).

Semoga tulisan singkat ini menjadi sebuah spirite baru buat kita semua, khususya kita Mahasiswa Makassar dan pada umumnya  Sudara/i kita dikota-kota lain.
akhir kata mohon di maafkan
yang benar datang dari sang Illahi, sebagai wujud kesempurnaan dan
salah datangnya dari saya secara pribadi, selaku manusia biasa.

Billahi Fisabilillhaq, Fastabiqul Khairat
Wassalamualaikum Wr, Wb.
Terimakasih.

Umarullah Saleh.
Teknik Pertambangan UVRI Makassar
Ketua Umum IPMA-HALTENG Makassar

Jumat, 06 Februari 2015

"DI SANALAH LETAK JALAN MENUJU KESUKSESAN"

Suatu hari ada seorang anak muda yang datang menemui seorang guru sepiritual.  Anak muda itu bertanya kepada sang guru, "Guru, yang manakah jalan menuju kesuksesan itu?"

Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah cukup jauh berlari tiba-tiba ia kembali dan menemui sang guru, "Guru! di sana hanya ada jalan buntu !" 

Benar, di ujung jalan sana hanya ada sebuah jalan buntu dengan tembok tinggi menghalanginya berdiri. Sang guru hanya berdiam saja sambil menatap wajah anak muda itu. Anak muda itu jadi kebingungan dengan reaksi sang guru tersebut. "Mungkin aku salah mengerti maksud sang guru" pikirnya dalam hati.

Lalu anak muda itu berbalik kembali menelusuri jalan yang tadi ia lewati. Tapi hasilnya tetap sama saja, hanya sebuah tembok tinggi yang ia temui di ujung jalan itu. Akhirnya ia putuskan untuk menemui sang guru sekali lagi untuk menanyakan di mana jalan menuju sukses.

"Guru, yang manakah jalan menuju sukses." Tapi tetap saja sang guru menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu merasa dipermainkan, dengan penuh amarah ia berkata kepada sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!"

Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu. Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki tembok itulah yang akan menemui keberhasilan."